Pada beberapa posting yang lalu saya bercerita tentang memesan tiket untuk berlibur ke negara sekitar pada bulan Juni atau Juli, yang menjadi gagal total, karena semua tiket habis. Karena ketakutan ke habisan tiket, kamipun lalu merubah strategi dengan merencanakan beberapa liburan untuk kurun waktu setahun kedepan.
Ada beberapa kemungkinan untuk memesan tiket seperti ini:
- Cara tradisional adalah datang ke agen perjalanan yang mengatur rute penerbangan dengan menggunakan alternatif dari beberapa airline, dan kemudian memilih yang termurah dengan konkesi yang paling disukai pula. Biasanya prosedurnya adalah kita datang terlebih dahulu untuk memesan tiketnya, dan kemudian beberapa hari kemudian, datang kembali untuk mengambil tiketnya. Cara ini menguntungkan sebenarnya, karena kita juga bisa sekalian memesan hotel dengan saran-saran yang diberikan oleh agen tersebut.
- Memesan langsung ke penerbangan – airline yang diinginkan, dengan mengkombinasikan dengan paket liburan yang ditawarkan oleh airline tersebut. Kadang-kadang beberapa airline tertentu juga menawarkan sekalian paket wisatanya. Sayangnya biasanya paket wisata ini cuma untuk negara asal penerbangan tersebut. Seperti misalnya hotel dan paket wisata ini cuma untuk Dubai, karena ditawarkan oleh Emirates Airlines. Sistem pebayarannya juga bisa dilakukan pada saat tiket dan voucher di terbitkan.
- Membeli tiket secara online. Keuntungannya adalah bahwa tiket ini biasanya lebih murah dari pada membeli melalui agen perjalanan. Alasannya adalah karena dengan membeli online kita tidak dibebankan oleh biaya administrasi dan jasa agen perjalanan. Tiket yang diperoleh pun e-ticket yang tinggal langsung di print saja. Kelemahannya tentu adalah karena kita harus langsung bayar saat itu juga dan tiket menjadi tidak bisa berubah lagi.
Kembali ke cerita awal, saya pun lalu memesan tiket online sekaligus berusaha memanfaatkan airmiles yang sudah berhasil kami kumpulkan sebagai seasoned traveller. Cara online ini menurut saya lebih nyaman, karena saya toh sudah tahu akan menggunakan penerbangan apa, dan bisa melihatnya pelan-pelan di rumah, disamping juga lebih murah, karena tidak memanfaatkan jasa agen perjalalanan. Tetapi karena tujuan perjalanan kami adalah ke dua negara sekaligus, dan berusaha memanfaatkan airmiles dari Emirates Airlines yang terkumpul, hal ini tidak bisa dilakukan online, jadilah kami terpaksa tetap pergi ke agen penerbangan Emirates terdekat, yang ternyata merekapun tidak bisa melakukan booking untuk airmile kami; alasannya adalah airmiles tidak bisa digunakan untuk peak season yaitu libur lebaran. Dengan kata lain, agen Emirates pun ternyata tidak bisa membantu kami.
Karena tujuan liburan kami adalah Syria dan Lebanon, yang mana merupakan tujuan populer pada musim libur Idhul Adha Desember nanti, kami pun lalu cepat saja memutuskan tanggal berangkat dan membayarnya sehingga tiket sudah ditangan untuk tujuan liburan ini (tanpa menggunakan airmiles). Rutenya adalah Bahrain – Lebanon dan Syria – Bahrain, jadwalnya Desember 2009. Ini kami lakukan karena pihak agen penerbangan mengatakan bahwa harga tiket akan naik minggu depan apabila kami tidak membayarnya sebelum itu, disamping mereka tidak mau memberi jaminan bahwa tiket itu tidak akan hangus. Hmmmm… repot juga ya…
Mengingat jadwal liburan kami adalah selalu bersamaan dengan peak season di arabia ini, sampai di rumah, kami pun segera melakukan pembelian online tiket-tiket yang lain; termasuk didalamnya adalah rencana liburan ke Inggris dengan memanfaatkan Airmiles dari British Airways yang hampir kadaluwarsa. Rutenya: Bahrain – Manchaster – Bahrain, jadwalnya adalah pada saat libur Idhul Fitri bulan September 2009
Sementara itu airmiles dari Emirates Airlines belum juga terpakai dan saat pemesanan kadaluwarsa. sayang apabila hangus… dan nilainya lumayan ini, bisa untuk dua orang dan dua kali penerbangan di sekitar Arabia ini, Saya selalu ingin melihat negara-negara Arabia yang lain. Jadilah saya pun segera membeli tiket online untuk perjalanan: Bahrain – Dubai – Bahrain bulan Maret 2010 dan Bahrain – Muscat – Bahrain bulan Mei 2010.
Oh iya, saya jadi ingat saya juga tetap harus pulang ke Indonesia sekali setahun, dan jadwal ini belum masuk dalam jadwal liburan diatas untuk tahun 2009. Saya pikir saya gabung saja salah satu jadwal liburan saya dengan ke Indonesia. Saya memutuskan untuk menggabungkannya dengan liburan ke Syria. Jadi rutenya adalah: Bahrain – Dubai (stop over) – Lebanon – Syria (perjalanan darat) – Dubai – Jakarta – Dubai – Bahrain, bulan Desember selama 20 hari.
Ok, semua beres, dibayar, dan semua tiket sudah ditangan; total ada 5 rencana perjalanan, 4 diantaranya berdua, dan 1 sendirian yaitu pulang ke Indonesia. Semua perjalanan dimulai dan berakhir di Bahrain.
Rencana liburan yang sudah sangat jelas, semua sudah dibayar dan tiket sudah ditangan tersebut menjadi GATOT alias gagal total, karena saya tiba-tiba harus pindah tugas… bukan pindah ke kota lain, tapi pindah ke negara lain, dari Bahrain ke Qatar…. dan saya harus pindah ke Qatar dalam waktu tiga minggu dari sekarang, padahal semua rencana liburan tersebut baru dimulai 2 bulan dari sekarang….
Kayaknya jadi serba susah, pada saat membeli tiket terlalu dekat dengan rencana penerbangan, maka rencana liburan gagal karena kehabisan tiket. Tapi pada saat saya memesan jauh-jauh hari… ada hal lain yang diluar dugaan yang membuat rencana tersebut juga jadi gagal..!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar